Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8)

Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8) ~ KamuBisa-iO.  Dinamika kependudukan dan  pembangunan nasional mencakup antara lain jumlah dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk,  persebaran dan migrasi penduduk, kualitas penduduk dan pembangunan, dan pergerakan nasional.

Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8)

Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8)
Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8)
Komposisi Penduduk Indonesia
Pengertian komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk pada suatu negara atau pada suatu wilayah yang didasarkan pada suatu kriteria-kriteria tertentu. Di sini jelas bahwa ada daras yang digunakan dlm pengelompokannya. Sebagai contoh komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk yang berdasarkan pada usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Fungsi komposisi penduduk pada suatu negara karena bisa dipakai sebagai dasar dlm rangka pengambilan keputusan/ kebijakan dlm pelaksanaan pembangunan. Gambaran tentang komposisi penduduk perlu dipelajari karena adanya berbagai alasan, misalnya karena setiap penduduk pasti mempunyai usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. dgn demikian pemerintah bisa melakukan perencanaan yang benar-benar sesuai dgn kemampuan penduduknya. Selain itu pemerintah juga bisa menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang cocok dgn kebutuhan penduduknya. dgn kita tahu mengenai komposisi penduduk, bisa dibuat suatu pertimbangan yang logis dan matang sehingga tidak menimbulkan kesalahan dlm pengambilan keputusan/ kebijakan dlm pelaksanaan pembangunan.

Di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia
Komposisi penduduk berdasarkan usia dpt dibuat dlm bentuk usia tunggal,misalnya 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dpt juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). Komposisi penduduk juga bisa berdasarkan terhadap usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Contoh pemakaian data komposisi penduduk berdasarkan berdasarkan usia produktif dan usia non-produktif adalah dlm perencanaan pembangunan nasional. Apabila kita mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka kita dpt merencanakan bentuk dan arah pembangunan, misalnya apakah akan dikembangkan pembangunan yang padat modal atau padat karya. Contoh pemakaian data komposisi penduduk berdasarkan usia adalah dlm perencanaan program Wajib Belajar. Kita bisa mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia sehingga kita bisa mengetahui berapa jumlah anak yang harus bersekolah, sarana dan usia prasarananya, berapa jumlah sekolah yang dpt melayani kegiatan belajar mengajar, berapa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan, dsb. Data komposisi penduduk berdasarkan usia juga dpt dipakai menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional.

Komposisi penduduk yang berdasarkan pada usia produktif dan non produktif bisa dipakai dlm rangka utk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini dpt dipakai utk m'perkirakan beban setiap penduduk nonproduktif utk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dlm komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dgn usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk dgn usia produktif (15-65 th). Hal ini bisa berakibar penduduk usia produktif kan menanggung hidup seluruh penduduk usia yang nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas utk menjadi manusia yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Semakin besar angka ketergantungan, maka akan semakin besar pula beban penduduk dlm menopang kehidupan dan akan m'pengaruhi komposisi penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Ini berarti jumlah penduduk usia nonproduktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil pula beban dlm menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif.

Dalam m'pelajari Komposisi Penduduk Indonesia kita mengenal istilah bonus demografis yaitu keadaan dimana komposisi penduduk kita sgt menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia kerja atau usia produktif cukup besar, sedang penduduk usia muda semakin sedikit dan penduduk usia lanjut belum banyak.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengertian komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin perlu utk diketahui, supaya bisa dimanfaatkan dlm menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio) yang mana perhitungan tersebut bisa dipakai utk m'perkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia (SDM) sesuai dgn karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dgn pekerjaan, tanggung jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dgn potensi dan kemampuan penduduk Indonesia.

Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang pada satu sisi adalah m'gambarkan jumlah penduduk laki-laki sedangkan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dlm kelompok interval usia lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan penduduk wanita di sebelah kanan. Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dpt digambarkan dlm suatu grafik pada saat tertentu yang disebut piramida penduduk. Komposisi penduduk berdasarkan umur dpt dibedakan menjadi kelompok-kelompok, misalnya:
  1. Penduduk usia muda (umur 0 – 20 tahun)
  2. Penduduk usia dewasa (umur 21 – 55 tahun)
  3. Penduduk usia tua (umur > 55 tahun)
Dengan membaca piramida penduduk suatu negara, kita akan dpt memperoleh banyak data dan informasi tentang kondisi penduduk tersebut. Misalnya berapa persen jumlah penduduk yang tidak produktif, berapa persen jumlah laki-laki, dan sebagainya.

Macam-macam piramida penduduk :

a) Piramida Penduduk Muda
Piramida penduduk muda m'gambarkan kondisi komposisi penduduk yang sedang tumbuh dgn ditandai oleh tingkat kelahiran yang tinggi sehingga penduduk usia mudanya lebih besar daripada penduduk usia tua. Pada piramida penduduk tersebut, sebagian besar jumlah penduduk ada di usia di bawah 20 tahun. Piramida penduduk muda juga disebut piramida kerucut karena bentuknya menyerupai kerucut, di bawahnya lebih lebar dibandingkan bagian puncaknya. Piramida penduduk muda menunjukkan angka ketergantungan yang tinggi. Penduduk usia produktif banyak menanggung beban usia muda dan tua. Suatu negara yang memiliki piramida penduduk muda, diperlukan motivasi kerja yang tinggi bagi penduduk usia produktif agar dpt menghidupi penduduk usia nonproduktif (usia muda dan tua). Apa yang harus dilakukan penduduk usia produktif? Penduduk usia produktif harus dpt melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dgn baik seperti bertani, berdagang, menangkap ikan, maupun aktivitas yang lain. dgn demikian pendapatan akan meningkat sehingga dpt menghidupi penduduk usia nonproduktif. Oleh karena itu mulai sekarang kalian harus rajin belajar agar kelak menjadi orang yang berpendidikan tinggi sehingga dpt bekerja dgn baik disertai dgn penghasilan yang tinggi pula. Proporsi yang besar dari usia muda ini merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi, karena penduduk golongan usia muda cenderung menurunkan tingkat penghasilan per kapita dan mereka merupakan konsumen dan bukan sebagai produsen dlm bidang perekonomian.

b) Piramida Penduduk Dewasa
Piramida penduduk dewasa m'gambarkan komposisi penduduk usia muda seimbang dgn komposisi penduduk usia tua dimana jumlah penduduknya dlm keadaan tetap atau seimbang. Oleh karena itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk tetap (stasioner), ada juga yang menyebutnya dgn istilah piramida granat karena bentuknya menyerupai granat. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk seperti piramida penduduk dewasa angka ketergantungannya rendah karena usia produktif lebih banyak. Negara yang memiliki piramida seperti ini tetap harus bekerja keras, agar pendapatan meningkat sehingga tingkat kemakmuran semakin tinggi.

c) Piramida Penduduk Tua (constructive)
Piramida penduduk tua m'gambarkan komposisi penduduk yang berusia tua lebih besar daripada penduduk usia muda atau dewasa. Piramida penduduk ini digambarkan seperti batu nisan sehingga piramida ini disebut piramida batu nisan. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk piramida penduduk tua, kondisinya hampir sama dgn negara yang memiliki piramida penduduk muda. Keduanya sama-sama m'gambarkan usia nonproduktif lebih banyak dibandingkan usia produktif. Akibatnya angka ketergantungannya tinggi. Kamu telah mengkaji piramida penduduk sebagai data penting utk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia. Terjadinya piramida penduduk tersebut tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang telah kamu kaji pada bagian pertumbuhan penduduk.

Sehingga data komposisi penduduk dlm suatu negara sgt diperlukan utk dijadikan dasar dlm pengambilan keputusan dan kebijakan dlm pelaksanaan pembangunan.
Demikian artikel Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8),  Semoga bermanfaat. utk melihat seluruh materi Ilmu Pengetahuan Sosial dpt dilihat di >> Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 8) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
comments